BEBERAPA ahli mengatakan asal mula Hari Valentine tercipta pada zaman kerajaan Romawi, sebagai ritual penghormatan kepada Dewa Lupercus. Di masa itu banyak berkeliaran gerombolan serigala yang sering menyerang Kota Roma. Untuk mengusir serigala, mereka memohon pertolongan Dewa Lupercus. Dalam festival tersebut, terdapat tradisi name drawing. Saat itu, nama semua gadis di Kota Roma ditulis pada secarik kertas, lalu kertas tersebut digulung dan dimasukkan ke mangkuk kaca.
Setiap lelaki lajang di Roma mengambil satu kertas secara acak dan nama gadis yang tercantum, akan menjadi pasangan mereka di acara yang sama tahun berikutnya. Namun, ketika Kaisar Claudius II berkuasa, acara tersebut mulai dilarang. Penyebabnya, banyak pemuda yang menolak untuk berperang. Claudius percaya hal itu terjadi karena para pemuda lebih memilih tinggal bersama kekasihnya dan menikah. Karena itu, akhirnya Claudius mengeluarkan larangan menikah.
Seorang pastur bernama Valentine tidak setuju dengan perintah itu. Secara diam-diam, Valentine menikahkan pasangan yang datang. Lama-kelamaan tindakan itu diketahui Claudius, sehingga Valentine pun ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Eksekusi itu dilakukan pada 14 Februari. Tanggal itu kemudian diperingati sebagai Hari Kasih Sayang.
